Minggu, 11 September 2016

Biografi Jenderal Pol Anton Sujarwo


Mantan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) 1983-1986. Sebelum menjabat Kapolri, putra bangsa kelahiran Bandung, 21 September 1930, ini secara berturut-turut menjabat Kapolda Kalimantan Barat (1975-1977), Kapolda Sumatera Utara (1977-1978) dan Kapolda Metro Jaya (1979-1983). Dia wafat dalam usia 58 tahun pada Senin siang 18 April 1988 di di Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur, setelah dirawat 45 hari karena menderita komplikasi beberapa penyakit.




Dalam pengabdiannya, Jenderal  polisi ini telah menerima 17 penghargaan (tanda jasa), di antaranya: Kesatria Tamtama RI, 
pahlawan Gerilya, SL. Perang Kemerdekaan I & II, Satya Lencana (SL) G.O.M. III s/d VI, Bintang Bhayangkara I & II, SL. Kemerdekaan 45, SL. Bhakti Karya, SL. Kesetiaaan 24 Tahun, SL. Satya Dharma, SL. Yana Utama, SL. Prasetya Panca Karsa, SL. Sapta Marga, SL. Wira Dharma, SL. Penegak, SL. Dwidya Sistha, dan Bintang Maha Putra.


Meniti karir mulai dari Staf Dit. Lantas di Pare, Kepala polisi Palopo, Sul-Sel (1954), Ajudan Kepala Kepolisian Negara (1956), Kepala Polisi Lalu Lintas, Makassar (1956), Anggota Biro Organisasi Bagian Hubungan Luar Mabes Polri (1957), Dan Kompi 5995 Rangers Brimob, Jakarta (1959), Sekolah Ranger di Amerika (Tidak selesai), Tugas Pembebasan Irian Barat, Danyon 32 Menpor, Jakarta (1962), Dan Menpor, Jakarta (1964), Dan KP-3, Tanjungpriok (1971), Dan Resor 102, Malang (1972), Kapolwil Malang (1972-1974) dan Kapus Brimob (1974-1975).

Sejak kecil ia sudah bercita-cita menjadi polisi. Maka setelah menyelesaikan pendidikan SD di Cilacap (1945), SMP di Purworejo (1949) dan SMA di Magelang (1952), Anton masuk Sekolah Inspektur Polisi di Sukabumi dan lulus 1954.

Dia juga mengikuti Pendidikan Rangers SPMB, Porong (1960), Sekolah Infanteri Officer Orientation, Fort Benning, AS (1961) dan Susbanhan (1965). Kemudian mengikuti Pendidikan Para Dasar, Margahayu (1967) dan Seskoak RC IV di Lembang (1968) serta Pendidikan Jump Master, Sukabumi (1969).

Saat mulai menjabat Kapolri, instansi itu baru mendapat wewenang dan tanggung jawab sebagai penyidik tunggal sesuai dengan hukum acara pidana (KUHAP). Dia pun menata arah pembangunan organisasi jangka panjang Polri, menuju postur polisi yang terampil, tangguh, tanggap, berwibawa, dicintai rakyat, dan mampu melaksanakan tugasnya.

Kemduian dilakukan reorganisasi Polri, Juni 1985. Organisasi staf umum diubah menjadi direktorat. Reorganisasi ini juga dimaksudkan membenahi penampilan polisi agar tidak berpenampilan seperti militer.

Anton berusaha keras mengubah citra polisi. Dia menindak sejumlah polisi yang menyalahgunakan wewenang pada saat bertugas.

Selain memusatkan perhatian dan kegiatan pada tugas sebagai polisi, Anton juga menyelinginya dengan hobi naik sepeda motor dan memelihara berbagai jenis hewan, antara lain, burung perkutut, beo, cucakrawa, jalak, nuri, beo, sampai burung dara, juga kuda, sapi perah, anjing dobberman dan kodok serta tikus putih.

Dia juga masih menyempatkan waktu mengurus bola voli sebagai ketua umum organisasi bola voli (PBVSI). e-ti/tsl, dari berbagai sumber, di antaranya Polda Metro Jaya dan PDAT

© ENSIKONESIA - ENSIKLOPEDI TOKOH INDONESIA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Buku Tamu

Recent posting

Recent comment